25/06/12

Dear Istriku Sayang...





Apa kabar sayang? bagaimana dengan hari mu jauh dari aku? seperti hari-hari biasanya saja,
sembari menunggu surat sakti dari penguasa direktorat ini.
Nasib memang tak selalu bersahabat dengan keinginan,
 layaknya kunang-kunang yang kadang tak lagi bersahabat dengan malam.
Aku hanya bisa bilang. Aku kangen pelukan dan diskusi hangatmu diatas ranjang sebelum kita tertidur pulas.
Istriku... Sungguh bukan mauku begini, tapi bayangkan berapa juta orang sepertiku malam ini.
Berapa banyak suami terpisah ribuan bahkan jutaan kilometer seperti kita untuk dikasihani.
Sungguh bukan mauku berteman rindu seperti ini sayang
Ingat Istriku... Saratus keinginan pasti harus ditebus dengan seribu bahkan jutaan pengorbanan, Adakah yang sia-sia? Sungguh bukan mauku seperti ini. Sungguh.....!!!!
Andai saja kau membacanya, janganlah bersedih. Tetap tegar untuk semua proses ini. 




18/06/12

Study Banding ke TN. Bali Barat coy

Lama tak menulis. Jangankan menulis, untuk menghubungi istri dan keluargaku saja 3 bulan terakhir bisa dikatakan berkurang, sok sibuk... Mungkin bisa dikatakan seperti itu akan tetapi memang beberapa bulan belakangan aktivitas tugas negara semakin membuatku mengindahkan urusan keluarga dan privasi itu sendiri. Aneh... Yah emang aneh, diriku sejak dilantik menjadi Kepala Resort di SPTN  Wilayah I sungguh meningkat tajam, misalnya saja pada bulan April tepatnya tanggal 21 April sampai 2 Mei 2012 aku ditugaskan ke Taman Nasional Bali Barat, Selanjutnya 3 Mei Taman Nasional Bukit 12 Jambi hingga 28 Mei di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Sulawesi Selatan (Di Jambi bukannya jengukin istri cuy? Di Makassar bukannya di BDK Makassar cuy? Biar aja… tulisan tulisan gw biar keren dan sok menjelajah aja coy, maklum masih muda perlu eksis biar manis) awal mula perjalanan dinas yang mengesankan buatku. Selain bisa belajar banyak di Taman Nasional tersebut diriku tentunya bisa belajar dengan keunikan yang ada didalamnya. Baiklah... Aku akan bercerita tentang perjalanan-perjalanan yang aku lakukan 3 bulan terakhir. 
 
21 April - 26 April 2012 at Taman Nasional Bali Barat. 

Taman Nasional Bali Barat merupakan salah satu dari 5 Taman Nasional model di Indonesia yang bisa dijadikan percontohan, bagaimana tidak selain kondisi umurnya yang sudah hampir pensiun kalau dia adalah seorang PNS juga lokasi aksebilitasnya sangat mendukung baik dari Bayuwangi cuma dengan menumpangi kapal ferry seharga 5 ribu rupian atau gratis ketika menggunakan seragam PDH atau dari Denpasar itu sendiri dengan memakan waktu kurang lebih 3 jam nga membuat pantat anda tepos tentunya apalagi disepanjang perjalanan banyak view aneh diantaranya ritual agama Hindu dan sama skali tak menemukan mesjid. Bicara soal mesjid sepanjang perjalanan dari denpasar hingga Gilimanuk memang bener-bener tak ada, kami aja ketika ingin shalat magrib tak tau harus gimana yah terpaksa nyerahin diri dalam bus ketika itu. Tepat tanggal 21 April siang itu pesawat yang kami tumpangi berlandas di bandara Ngurah Rai, sesampai dibandara aku menghubungi seorang teman si Kadek BKSDA Bali untuk memohon petunjuk jalan mencapai Gilimanuk tempat kantor TN Bali Barat bersarang. Kami menyewa rental mobil yang didesain khusus karena memiliki rangka diatas seperti mobil-mobil adventure milik bli ke Gilimanuk seharga 500ribuan. Siang itu perut kami udah keroncongan dan disepanjang jalanan di Denpasar terpampang tulisan "menyediakan babi guling spesial dan renyah" sampai-sampai kata bli sopir yang membawa kami ke Gilimanuk nantinya bahwa babi guling itu merupakan makanan khas dan nikmat di Bali. Akhh akhirnya saat itu aku mengusulkan untuk makan di warung makan padang saja sebagaimana ketika aku di Manado dulunya. Pasti warung padang... Lumayan, total nominal yang dimakan tak semahal ketika di bandara hasanuddin  Makassar transit kami tadi pagi yang sekedar ngopi tertera dinota 400an ribu. Memang hanya orang-orang gilalah yang makan di Bandara kali yak? Mobil melaju kencang menuju arah barat dari kota denpasar, sepanjang perjalanan aneh saja banyak orang dan bule yang tak memakai baju berkeliaran layaknya film-film jaman purba atau film tarzan X dan jene di hidden folder laptopku, siang itu dengan kondisi ngantuk tapi mata aku takan ku biarkan tertutup sedetikpun untuk menikmati keindahan sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk. Banyak yang aneh aku saksikan, mulai dari setiap mobil yang melintas awalnya harus minta pemberkatan dulu di pura-pura yang tersedia banyak sampai dentuman ombak menjulang ke langgit yang kian tinggi atau sekedar menikmati tulisan "sedia babi guling" yang tak lazim seperti biasanya. Tapi dalam benakku inilah Bali coy... Ini Bali bukan Arab atau Aceh (kayak udaah pernah ke aceh aja lu dul) 

Sore kami nyampai. Gilimanuk.. Yah Gilimanuk... Banyak tulisan-tulisan terpampang "anda memasuki wilayah Taman Nasional Bali Barat" atau seruan-seruan konservasi misalnya "lestarikan hutan TN Bali Barat" "waspada api", "dilarang menebang" atau bla bla bla seperti anjuran pak menteri untuk melestarikan hutan indonesia. Oh ya?? Ya eyalah... Rental kami mendarat di Pondok Lestari saat itu, eh ternyata si pemilik pondok tersebut adalah orang Makassar tawwa,  na taunnya ini blo rental di?. Maka dengan sok akrabnya dan aku gunakan pendekatan kesukuan biar gratis nginepnya dan total pengeluaran negara yang seharusnya ada bisa diminimalisir masuk kantong pribadi heheheee.. Tapi ternyata tidak, harus tetap membayar; bodoh... Memang harus bayar, namanya juga hotel! Nga sampai buang kentut di Hotel Lestari Gilimanuk ternyata salah seorang staf Balai Taman Nasional Bali Barat dateng dengan mobil ford patroli polhut untuk menawarkan kami nginap di guest house milik TN BB mereka ternyata telah menyediakannya. Dalam pikiran aku saat itu "horeee... Akhirnya dapat yang gratis, berarti ntar duit SHU perjalanan dinas banyak donk" maka dengan