Hey, teman... teganya dirimu, ninggalin aku dan makassar begitu saja.
Kapan aku bisa melihat batang hidungmu lagi? Kapan kita bisa berdiskusi sampai larut malam lagi? Kapan kita mengulas tentang kebobrokan pemikiran Marx lagi? Atau bercengkrama dengan Sutrisno 'filsuf dari warung kopi' lagi?
Dunia maya yang mempertemukan kita pertama kali, tapi aku berharap dunia maya bisa mempertemukan kita lagi. Aku yakin itu.
Ingat, imhaya.org selalu terbuka akan celotehmu. Kalau kita tidak bertemu secara 'eksistensi', mungkin kita bisa bertemu secara 'esensi'. Kunjungi rumah mayaku itu, agar kita tetap bisa berkomunikasi, bisa saling mengkritik, bisa saling mengingatkan. Aku pun tak akan lupa mengunjungi rumahmu, viqarchu.net.ms.
Ok, akhirnya aku mendapat satu pelajaran lagi, bahwa alam eksistensi itu rapuh, tidak bisa diharap, dan kadang menipu. Alam eksistensi itu ilusi! Mari teman, kita memulai perjalanan menuju kesempurnaan esensi, keniscayaan ilahiah!
NB: balas testi ini. Viva revolution!
tuch testimonial dikirm lewat http://friendster.com oleh teman seperjuanganku dahulu dimakassar! enta kemana dia sekarang. tak pernah lagi kulihat dirinya Online di YM!
http://imhaya.org/blog qoe merindukanmu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Mendengar kata preman mungkin hati kita sedikit ciut. Preman yang selalu kita identikkan dengan seseorang yang bertubuh besar, seram, dan na...
-
Baru kembali dari perjalanan dinas luar kota, saya tiba di rumah sekitar pukul 3 pagi WITA. Rencana awal hari Jumat ini adalah beristiraha...
-
Bagi sebagian masyarakat PNS merupakan suatu pekerjaan yang di “dewa” kan. Seberapa besar sih gaji PNS? Gaji PNS dibagi berdasarkan golonga...
-
Ku Tahu ini hujan itu panas Bahkan sangat ku tahu Tapi karena kegersangan Pohon tumbang akibat badai Ku Ingin menci...
-
Ada yang menarik dalam perjalanan kegiatan gw kali ini. Kegiatan rutin dan pengumpulan data kawasan sesuai Surat Perintah Kepala Balai gw d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar