Lama tak menulis. Jangankan menulis, untuk menghubungi istri dan keluargaku saja 3 bulan terakhir bisa dikatakan berkurang, sok sibuk... Mungkin bisa dikatakan seperti itu akan tetapi memang beberapa bulan belakangan aktivitas tugas negara semakin membuatku mengindahkan urusan keluarga dan privasi itu sendiri. Aneh... Yah emang aneh, diriku sejak dilantik menjadi Kepala Resort di SPTN Wilayah I sungguh meningkat tajam, misalnya saja pada bulan April tepatnya tanggal 21 April sampai 2 Mei 2012 aku ditugaskan ke Taman Nasional Bali Barat, Selanjutnya 3 Mei Taman Nasional Bukit 12 Jambi hingga 28 Mei di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Sulawesi Selatan (Di Jambi bukannya jengukin istri cuy? Di Makassar bukannya di BDK Makassar cuy? Biar aja… tulisan tulisan gw biar keren dan sok menjelajah aja coy, maklum masih muda perlu eksis biar manis) awal mula perjalanan dinas yang mengesankan buatku. Selain bisa belajar banyak di Taman Nasional tersebut diriku tentunya bisa belajar dengan keunikan yang ada didalamnya.
Baiklah... Aku akan bercerita tentang perjalanan-perjalanan yang aku lakukan 3 bulan terakhir.
21 April - 26 April 2012 at Taman Nasional Bali Barat.
Taman Nasional Bali Barat merupakan salah satu dari 5 Taman Nasional model di Indonesia yang bisa dijadikan percontohan, bagaimana tidak selain kondisi umurnya yang sudah hampir pensiun kalau dia adalah seorang PNS juga lokasi aksebilitasnya sangat mendukung baik dari Bayuwangi cuma dengan menumpangi kapal ferry seharga 5 ribu rupian atau gratis ketika menggunakan seragam PDH atau dari Denpasar itu sendiri dengan memakan waktu kurang lebih 3 jam nga membuat pantat anda tepos tentunya apalagi disepanjang perjalanan banyak view aneh diantaranya ritual agama Hindu dan sama skali tak menemukan mesjid. Bicara soal mesjid sepanjang perjalanan dari denpasar hingga Gilimanuk memang bener-bener tak ada, kami aja ketika ingin shalat magrib tak tau harus gimana yah terpaksa nyerahin diri dalam bus ketika itu.
Tepat tanggal 21 April siang itu pesawat yang kami tumpangi berlandas di bandara Ngurah Rai, sesampai dibandara aku menghubungi seorang teman si Kadek BKSDA Bali untuk memohon petunjuk jalan mencapai Gilimanuk tempat kantor TN Bali Barat bersarang. Kami menyewa rental mobil yang didesain khusus karena memiliki rangka diatas seperti mobil-mobil adventure milik bli ke Gilimanuk seharga 500ribuan. Siang itu perut kami udah keroncongan dan disepanjang jalanan di Denpasar terpampang tulisan "menyediakan babi guling spesial dan renyah" sampai-sampai kata bli sopir yang membawa kami ke Gilimanuk nantinya bahwa babi guling itu merupakan makanan khas dan nikmat di Bali. Akhh akhirnya saat itu aku mengusulkan untuk makan di warung makan padang saja sebagaimana ketika aku di Manado dulunya. Pasti warung padang... Lumayan, total nominal yang dimakan tak semahal ketika di bandara hasanuddin Makassar transit kami tadi pagi yang sekedar ngopi tertera dinota 400an ribu. Memang hanya orang-orang gilalah yang makan di Bandara kali yak?
Mobil melaju kencang menuju arah barat dari kota denpasar, sepanjang perjalanan aneh saja banyak orang dan bule yang tak memakai baju berkeliaran layaknya film-film jaman purba atau film tarzan X dan jene di hidden folder laptopku, siang itu dengan kondisi ngantuk tapi mata aku takan ku biarkan tertutup sedetikpun untuk menikmati keindahan sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk. Banyak yang aneh aku saksikan, mulai dari setiap mobil yang melintas awalnya harus minta pemberkatan dulu di pura-pura yang tersedia banyak sampai dentuman ombak menjulang ke langgit yang kian tinggi atau sekedar menikmati tulisan "sedia babi guling" yang tak lazim seperti biasanya. Tapi dalam benakku inilah Bali coy... Ini Bali bukan Arab atau Aceh (kayak udaah pernah ke aceh aja lu dul)
Sore kami nyampai. Gilimanuk.. Yah Gilimanuk... Banyak tulisan-tulisan terpampang "anda memasuki wilayah Taman Nasional Bali Barat" atau seruan-seruan konservasi misalnya "lestarikan hutan TN Bali Barat" "waspada api", "dilarang menebang" atau bla bla bla seperti anjuran pak menteri untuk melestarikan hutan indonesia. Oh ya?? Ya eyalah...
Rental kami mendarat di Pondok Lestari saat itu, eh ternyata si pemilik pondok tersebut adalah orang Makassar tawwa, na taunnya ini blo rental di?. Maka dengan sok akrabnya dan aku gunakan pendekatan kesukuan biar gratis nginepnya dan total pengeluaran negara yang seharusnya ada bisa diminimalisir masuk kantong pribadi heheheee.. Tapi ternyata tidak, harus tetap membayar; bodoh... Memang harus bayar, namanya juga hotel!
Nga sampai buang kentut di Hotel Lestari Gilimanuk ternyata salah seorang staf Balai Taman Nasional Bali Barat dateng dengan mobil ford patroli polhut untuk menawarkan kami nginap di guest house milik TN BB mereka ternyata telah menyediakannya. Dalam pikiran aku saat itu "horeee... Akhirnya dapat yang gratis, berarti ntar duit SHU perjalanan dinas banyak donk" maka dengan
pendekatan kesukuan dan menggunakan bahasa makassar campur bugis pamitlah kami dari hotel tersebut.
pendekatan kesukuan dan menggunakan bahasa makassar campur bugis pamitlah kami dari hotel tersebut.
Waooow... Amazing... Masuk gerbang TN Bali Barat aja kami sudah disuguhi oleh tata bangunan kantor yang lengkap. Mulai dari gedung kantor, pusat informasi, gedung-gedung pertemuan, mushola, guest houst dan lain sebagainya dalam satu kompleks. Belum lagi ketika membuka pintu guest house eh ternyata rumah khsusu tamu bukan VIP yang disediain ke kami pun lumayan lengkap dengan kulkas serta isi-isinya semoga isi kulkas itu nga ada babi guling. Amin..... Ini nih bebas makan gratis dan tidur dibawah AC serta didepan berhadapan langsung dengan laut dan pulau jawa horeeee gratis milik negara....
Oh ya ada yang lucu dan mendegangkan ketika malam itu si kepala-kepala seksi punya keinginan masing-masing. Si A mau koordinasi dulu dengan kepala Balai TNBB, siB maunya nyari makan dulu, dan si C maunya nyari panti pijat karena kecapean plus mungkin rasain bunga Bali. Astagopirullah... Gw suuzon euy. Sebagai pemegang uang gw hampir ditimpuk oleh siB dan C karena saat itu gw nga ikuti mereka dan nga mengkondisikan mereka. Pusing aing... Nga ada ketua tim dalam hal ini kepala balai gw yang saat itu harus ke Surabaya untuk menghadiri kegiatan KKH. Yah gw mah nyante aja, karena saat itu gw nga tau mereka ngamuk-ngamuk di guest house saat gw ke swalayan beli kebutuhan tim dan rokok tentunya heheheheheee
Keesokan paginya. Tim rapat internal untuk membicarakan kejadian semalam. Aneh... Gw kok nga tau yang terjadi semalam yah, bener-bener aneh bin ajaib dan gw ngeyel aja didepan mereka satu-satu karena nga tau klo semalam udah keluar bahasa "saya tempeleng nanti dia itu". Gw bener-bener nga tau coy, seandainya gw tau, pasti udah gw luluhlantahkan siB yang berkata seperti itu, gw udaah nga tau ntar mukanya mana, pantatnya mana karena pukulan tangan gw, mereka nga tau apaa klo gw ini udah dan 1000000 karateka hahahahaa..... emang ada tingkatan dan itu? Ya cuma gw gitu coy...
Akhirnya pagi itu tim memutuskan untuk menjadi koordinator kita adalah pak aji karena mengingat umur doilah yang paling tua, seandainya saja menurut kegantengan pasti gw dah yang terpilih sebagai koordinator. Sejam bercengkrama ditemani kopi buatan mas darma, maka tak beberapa lama bli Arya staf TN Bali Barat samperin kami di guest house untuk mengantarkan kami ke aula pertemuan dengan pihak TN Bali Barat.
-Aula TN Bali Barat pukul 9.30 waktu tengah-
Gw nga akan cerita mengenai apa pembicaraan kami dan bagaimana teknis studi banding kami, kalo ingin tau maaf via telepon aja yah soalnya sekret, siapa tau aja ada diantara pembaca adalah orang KPK hahahaaaa...
Yang intinya studi banding kami menyangkut soal RBM, MDK, PPJB, kader konservasi, ekowisata, jasling dan lainnya (yang bukan orang kementerian kehutanan terima aja istilah-istilah tersebut, males gw jelasinnya).
Setelah pertemuan, kami menyerahin souvenir cenderamata kepada pihak TNBB dan seperti biasanya berfoto-foto resmi ala pejabat didepan mimbar dan aula yang ada tulisan Taman Nasional Bali Barat serta logo-logonya.
- Kantor SPTN dan Resort TN Bali Barat-
Siang-siang naik mobil ford patroli polhut eh ternyata gw duduknya dibelakang pula. Bisa hilang kegantengan gw ntar ketemu dengan orang-orang dikantor SPTN dan resort-resort atau ketemu bunga disekitar kawasan (yang ada burung kali dul, bukan bunga bego) oh iya ding, burung-burung liar lainnya hahahaaa.......
Belajar dan diskusi mengenai burung Jalak Bali yang merupakan maskot TN Bali Barat yang endemik dan hampir punah, ketemu spesialis burung, spesialis makanan burung, spesialis berbau burung dan isi burung dah sampai ketemu dan bercengkrama akrab denganteman-teman resort dan seksi TN Bali Barat, kami dianter oleh si Ganda seorang fungsional PEH TN Bali Barat untuk berkeliling.
Belajar, mencatat, mengamati, bercuap-cuap, bergosip tentang kesejahteraan, diskusi sok ala pejabat atau peneliti dengan bahasa-bahasa ilmiah kehutanan dan tentunya berfoto ria biar ketahuan kami ada di TN Bali Barat lho untuk dilampirkan ke laporan atau kalo gw tujuan utamanya ntar diapload ke media sosial biar eksis gitu... Itulah ritual kami sepanjang hari disana. Mengunjungi pulau menjangan (resort menjangan, pura-pura yang masuk dalam zona budaya dan agama TNBB atau numpang kencing di toilet resort Terima dan berfoto dipapan namanya biar kesannya kami berkegiatan di resort tersebut). Yah seperti itu aja kegiatan studi banding kami lakukan disana dengan biaya negara yang tentunya tidak sedikit (semoga lagi-lagi tak dibaca oleh auditor hehehehee) tapi jujur banyak pelajaran berharga yang aku dapatkan disana, sampai banyaknya itu akupun tak dapat menuliskannya satu-satu disini. Bisa pegel tangan gw coy....
-uhuy... Balik ke Denpasar coy-
Numpang bus Gilimanuk-Denpasar kalo nga salah tarif busnya cuma 25ribu per orang, nyampe di terminal ubung malam hari, naik angkot ke penginapan tarifnya 100ribu. Penginapan kami tinggali berada dijantung kota denpasar makanya banyak darah-darah perawan disepanjang jalan tersebut. Tepat depan joger, Bima Cotage I, itulah tempat kami menginap selama 3 hari; tarifnya 250ribu semalam dan aksebilitas mudah sampe-sampe jalan kaki tengah malam juga aku lakukan dengan mas darma untuk menikmati kota denpasar seperti halnya luar negeri. Jaaaaauuuuh banget bisa dikata itu mungkin rekord jalan kaki terjauh gw seumur idup. Ada peristiwa lucu, yaitu ketika kami jalan kaki lewat halte bus eh ternyata ditempat duduk kami menemukan kondom... Luaaarrr biasa bali......
Udah ngantuk gw bercerita coy. udah yah... cukup gw dan tuhan aja yang tau hahahaaaaa
Udah ngantuk gw bercerita coy. udah yah... cukup gw dan tuhan aja yang tau hahahaaaaa
-Bandara Ngurah-Rai, 26 April 2012; jam 10.15 WITA dan gw terbang menuju Jakarta serta pukul 16.30 WIB menuju bandara Sultan Thaha Jambi utuk kegiatan penanaman benin (17+) malam hari di Jambi :D
Lampiran Dokumentasi halaman 1.372 Laporan Pertanggungjawaban hahahaaaa
Lampiran Dokumentasi halaman 1.372 Laporan Pertanggungjawaban hahahaaaa
Bukti otentik klo gw ke TNBB cuy.....
Taman Nasional Bali Barat |
"Babi Guling Spesial" |
Kayak pejabat aja ane, penyerahan cenderamata coy |
Paling tinggi, bukan jabatan tp posturnya hahahaaa |
Diskusi mengenai burung dan isi burung |
Pulau Menjangan coy...... |
Arah jalan ke Denpasar dari Gilimanuk biar nga kesasar... |
Teroris Kuta hahahaaaa |
Ole2 biar gaya dan kaya |
Sayonara, semoga bisa ke Bali lagi. Aminnnnnnnnnnn |
Ini nih kondom yang kami temukan dihalte bus pemirsa... Bagi yg kehilangan kondom di halte bus silahkan kontek saya, jangan lupa bonus yaah.... hahahahaaaaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar