Sembari tadi sekitar setelah nonton bola piala AFF antara Indonesia dan Singapura yang di menangkan oleh Indonesia, mata dan kepalaku terasa berat. Selesainya pertandingan lumayan menegangkan tersebut, aku memcoba untuk tiduran dikasur "springbad" empuk hasil jerih payah istriku beberapa bulan lalu, diselimuti udara dingin kota ini yang sangat layak untuk melakukan aktivitas apa yang disebut dengan tidur. Tapi entah kenapa dikepalaku berdiskusi seakan tak mau henti dari soal menyangkut hutan, DUPAK, pribadi hingga hal-hal yang tidak perlu diperdebatkan. Otakku kini mungkin telah menjadi aneh.
Berpindah dari kamar ke depan TV tetap aja pikiranku tak mau melayang sedianya orang tertidur. Tergoda oleh alam pikiranku untuk menuangkannya kedalam tulisan menghantuiku kembali membuka laptop dan berselancar ke dunia maya yang belakangan ini tidak membuahkan hasil selain "apologi" bersilaturahmi di media sosial.
Semalam kemarin aku berhasil menutupkan mata sekitaran jam 4 subuh dan terbangun oleh deringan HP dari mama sekitaran jam 7 pagi yg mengabarkan dengan cinta tak pernah padam walaupun aku telah berkeluarga tentang kiriman obat yang dikirim beliau agar aku sehat.
Nada dering HPku seakan tak mau diajak kompromi, Mulai dari
Nada dering HPku seakan tak mau diajak kompromi, Mulai dari