Saya mulai tertarik dengan dunia
kepenulisan sejak mengikuti workshop kepenulisan yang di adakan oleh komunitas Café
De Kosta. Kemudian saya banyak mengikuti milis-milis kepenulisan, di
antaranya milis Penulis Bestseller. Apa saja
yang saya posting di sana?
Selain puisi dan cerpen, saya juga mengirim opini atau artikel-artikel, bahkan
sekedar tanggapan dengan topik yang menarik untuk dibahas. Dari mana saya
mendapatkan bahan-bahan itu? Apakah dari membaca buku, majalah, koran, dan
situs internet?
Membaca merupakan
semacam bekal untuk mengisi pikiran kita. Membaca sangat membantu saya. Akan
tetapi jika saya berusaha memasukkan gagasan-gagasan dari buku, opini di
majalah, koran ataupun dari situs internet ke dalam pikiran saya, kemudian
meneruskan kepada orang lain, pasti akan ada yang kurang bebas dalam tulisan
saya. Rekan-rekan yang membaca tulisan saya mungkin tidak begitu tahu
ketidakberesannya, tapi bagaimanapun juga mereka tidak mungkin akan tertarik
untuk membacanya.
Di sini ada
sesuatu yang telah saya alami ketika pertama kalinya saya belajar menanggapi
suatu artikel di situs bergengsi Pembelajar.com yang ditulis oleh seorang
penulis terkenal Jennie S. Bev saya membaca dan mencernanya. Ketika saya
menuliskannya dengan harapan dibaca orang, saya tidak menceritakannya kembali,
tetapi yang saya tulis adalah apa yang saya cerna dari artikel tersebut, dan
apa yang ingin dan coba saya katakan.