21/10/24

Pameran Herbarium Celebense & Zoologicum Celebense Universitas Tadulako



Baru kembali dari perjalanan dinas luar kota, saya tiba di rumah sekitar pukul 3 pagi WITA. Rencana awal hari Jumat ini adalah beristirahat, mengingat perjalanan yang sangat melelahkan, menempuh 32 KM melintasi hutan yang tercatat di aplikasi Avenza pada ponsel saya. Namun, ketika membuka ponsel, di grup WhatsApp Ekologi Pertanian S2 24 terdapat pesan tugas wajib:

"TUGAS WAJIB Besok ada pameran di UPA Sumber Daya Hayati di kantor Herbarium Universitas Tadulako. Masuk melalui gerbang barat Fakultas Teknik, posisi kantor UPA ada di sebelah kiri. Ada tenda pameran. Kunjungi dan buat resume 1 halaman tentang hasil kunjungan...🤝🤲👌🏻✍🏿"

Rencana istirahat saya pun pudar. Pukul 08.20 WITA, tanpa jeda, saya bergegas menuju kampus Universitas Tadulako. Di sana, suasana sudah ramai dengan mahasiswa dan materi yang dipaparkan oleh Dr. Ir. M. Nur Sangadji, DEA.

Unit Pelaksana Teknis Sumber Daya Hayati Sulawesi, khususnya Divisi Herbarium Celebense dan Museum Zoologicum Celebense, memiliki tugas utama melaksanakan pengelolaan dan perlindungan keanekaragaman hayati khas Sulawesi, pelayanan penelitian, identifikasi biota, serta pelatihan keanekaragaman hayati.

Saat tiba, perhatian saya langsung tertuju pada peta konservasi Pulau Sulawesi yang terpampang di layar besar. Bersama tiga rekan yang juga menempuh pendidikan di Pascasarjana UNTAD dan seorang dari Balai PHKTL, kami berdiskusi mengenai tampilan peta konservasi tersebut. Namun, tampilan di pintu masuk terasa kurang lengkap, terutama mengenai kawasan konservasi di Sulawesi Tengah. Dalam peta tersebut tidak tercantum seluruh kawasan konservasi, seperti Suaka Margasatwa, Taman Wisata Alam, dan Taman Buru yang seharusnya jelas tercantum sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 dan diperbaharui dengan UU No. 32 Tahun 2024.

Saya melanjutkan kunjungan dengan menaiki tangga ke lantai dua gedung yang kabarnya akan segera dipindahkan dan dibangun ulang. Di sini, koleksi spesimen tumbuhan dari Sulawesi Tengah dipajang, banyak di antaranya berasal dari Taman Nasional Lore Lindu. Kami mendapat informasi bahwa total koleksi mencapai 5.000 sampel, meskipun sebelumnya lebih dari 10.000 sampel rusak karena kurangnya pemeliharaan.

Di lantai dua juga terdapat fosil ikan hiu, alat tangkap tradisional, dan rotan yang dipajang dalam etalase yang sudah berdebu. Meskipun koleksi ini sangat unik dan endemik, fisik saya mulai terasa lelah karena perjalanan sebelumnya.

Di luar gedung, berdiri spanduk-spanduk yang menampilkan informasi tentang sumber daya hayati Sulawesi. Herbarium ini telah berdiri sejak tahun 2000, awalnya dikenal sebagai Herbarium Universitas Tadulako.

Pameran ini menyadarkan saya betapa pentingnya Pulau Sulawesi, khususnya Sulawesi Tengah, dalam menjaga stabilitas ekosistem. Keanekaragaman hayati yang kaya di pulau ini berperan penting dalam siklus energi dan materi, memberikan kontribusi yang signifikan dalam keberlangsungan ekosistem yang seimbang. Saya pun teringat akan kuliah pertemuan sebelumnya pada selasa malam bahwa kedepan kami akan membahas tentang climate change untuk didiskusikan pada pertemuan selanjutnya.

17/11/21

Memutihkan Kawasan Konservasi dengan EKF

Ada beberapa terminologi yang harus didefenisikan dari judul diatas. Salah satunya adalah memutihkan, kawasan konservasi dan hutan serta Area Penggunaan Lainnya (APL). 
dari sini kita jadi bertanya-tanya, apa maksud dari kata putih judul diatas? caranya seperti apa?

Putih yang dimaksud adalah menghilangkan Status Hukum Kawasan Hutan, Karena Sesuai dengan Standard Peta dari Badan Informasi Geospasial yang diberikan legitimasi oleh Negara salah satunya untuk Peta Rupa Bumi di Indonesia. Menurut warna standard peta tersebut, warna ungu adalah kawasan konservasi dan warna putih adalah APL. Itu artunya ketika status hutan atau wilayah berada dalam kawasan konservasi maka ada ketentuan-ketentuan baku yang tidak bisa dilakukan dan bisa dilakukan. Sebagai pertahanan terakhir spesies keanekaragaman hayati tersebar di seluruh Kawasan Konservasi di Indonesia, belum lagi potensi minyak dan gas bumi, tambang emas,  dan lain sebagainya.

Salah satu Pondok dalam Kawasan Konservasi
Salah satu pondok dalam Kawasan Konservasi


Konflik di kawasan hutan konservasi adalah perpaduan dari berbagai faktor-faktor internal dan eksternal. Menurut diskusi kami disebuah warung kopi dengan Bapak C.L. Awang, S.H., M.Sc, pada dasarnya konflik hadir karena adanya perbedaan kepentingan, dan jika perbedaan tersebut menimbulkan masalahan, maka akan dianggap sebagai konflik kepentingan. Dan masih menurut beliau, salah satu solusi adalah dengan melepaskan legitamasi hukum pada Kawasan Konservasi melalui jalur EKF (Evaluasi Kesesuaian Fungsi) sebagaimana diatur dalam Permenhut Nomor P.49 Tahun 2014.
 
Masalah yang dominan adalah bahwa perambahan atau kegiatan masyarakat di kawasan konservasi sudah ada sebelum kawasan konservasi ini ditetapkan. Selain itu, perluasan kawasan konservasi juga kerap dilakukan pada areal-areal yang sudah terbuka dan dirambah oleh masyarakat. Dalam konteks ini, pemerintah seolah ingin mengatasi perambahan kawasan hutan dengan cara menjadikan kawasan yang dirambah menjadi kawasan konservasi. Disatu sisi, tingkat ketergantungan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar cukup tinggi. Dengan kata lain, meskipun suatu kawasan dijadikan sebagai kawasan konservasi, belum tentu dapat mengeluarkan masyarakat yang telah beraktivitas di kawasan tersebut, sepanjang masyarakat mempunyai power untuk terus memperoleh manfaat dari kawasan tersebut.
 
Indonesia sangatlah kaya akan berbagai sumber daya alam, termasuk keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya  khususnya di Kawasan Konservasi. Sumber daya alam yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia tersebut disadari suatu ketika akan habis dan punah jika pengelolaannya dilakukan secara tidak lestari dan berkelanjutan. Dalam rangka melestarikan dan mengupayakan pemanfaatan sumber daya alam tersebut dilakukan secara berkelanjutan, dimana generasi masa yang akan datang berkesempatan mewarisi sumber daya alam yang masih baik, maka pengelolaan sumber daya alam ditujukan pada dua (2) hal yaitu pertama, pemanfaatan atau eksploitasi sumber daya alam dan kedua, perlindungan atau konservasi.

Dalam konteks pengelolaan kawasan konservasi, tentu saja ada perbedaan yang mendasar, antara konsep kepemilikan lahan yang dianut oleh masyarakat dengan pemerintah. Membuka Kawasan Konservasidari sudut pandang pemerintah dianggap sebagai perambahan dan illegal, sedangkan menurut persepsi masyarakat hal tersebut, merupakan bentuk pengorbanan untuk memiliki lahan yang pada awalnya dianggap sebagai sumberdaya milik bersama. Dengan demikian, ketika pemerintah berusaha melakukan penertiban kegiatan illegal di kawasan konservasi, masyarakat bisa berpikir sebaliknya, yaitu pemerintah yang melakukan perampasan lahan. Dalam kontek ini administrasi lahan yang dapat membedakan lahan masyarakat dan negara menjadi penting.

Pokok permasalahannya adalah ketika dilakukan penataan kawasan dalam suatu wilayah dimana Kawasan Konservasi yang sudah tidak memiliki fungsi sebagaimana yang ditetapkan pemerintah tidak dapat dirubah oleh karena kriteria kawasan yang dibangun tidak sesuai dengan ekosistem hutan. Dengan demikian maka masalah kriteria kawasan konservasi. Sesuai dengan peraturan yang ada, Warna Ungu (Kawasan Konservasi) bisa diputihkan (APL) salah satunya adalah adanya EKF atau Evaluasi Kesesuaian Fungsi yang mana diatur dalam Permenhut Nomor : P.49/Menhut-II/2014 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

Dalam Permenhut ini, dijelaskan bahawa Jika kondisi sebuah kawasan konservasi terutama meliputi kondisi keragaman jenis, kondisi alam, formasi biota atau kekhasan dan keunikan serta luasan kawasan yang berhubungan dengan efektivitas pengelolaan sudah tidak dapat dilakukan lagi, maka Unit Pengelola dapat mengajukan pemutihan sesuai dengan hasil inventaisasi yang telah dilakukan, kemudian. Atas petunjuk Direktur Jenderal KSDAE melakukan uji evaluasi dimaksud apakah benar kawasan konservasi tersebut telah rusak atau masih bisa dilakukan Pemulihan Ekosistem. Kalau Kawasan tersebut dianggap telah rusak oleh tim teknis maka Menteri LHK membentuk Tim Terpadu yang terdiri dari UPT Pengelola, Pakar keilmuan dari Perguruan Tinggi, lembaga Terkait, pemda dan Masyarakat setempat. Hasil dari Tim Terpadu dijadikan patokan oleh Menteri LHK apakah kawasan tersebut dihapuskan atau tidaknya.


19/10/21

Welcome to Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu

Tepat hari ini, 21 Oktober 2021 gw berkantor di tempat baru yaitu Balai Besar TN Lore Lindu walau di SK Mutasi gw tertanggal 3 September 2021. Belum sehari eh udah diajakin masuk lapangan oleh Kepala Seksi P3 BBTNLL menuju desa Wuasa Kabupaten Poso.


Perpisahan di Balai TNKT tanggal 19 Oktober 2021. 

Abis melapor ke Kababes eh diajakin ke Tambing gw brow




Makan bersama di Kantor Bidang III Wuasa




Malam nyampe di Wuasa



Eh Alhamdulillah gw dapet Motor baru gaes


SPT perdana Operasi Sapu Jerat 5-9 Nov 2021 di Dongi-dongi

Rapat perdana di Ruang Rapat Balai Besar




12/01/21

Kehilangan



Mama...
Papa....
Semoga kalian bahagia di alam sana. 
Jaga mereka ya Tuhan.
Karena hanya ada pada kuasaMu 
Aamiin

Palu, 7 Juni 2020

24/01/19

"Diskusi Nahkoda"

Ada yang menarik dalam perjalanan kegiatan gw kali ini. Kegiatan rutin dan pengumpulan data kawasan sesuai Surat Perintah Kepala Balai gw dari Tanggal 10 Januari hingg 13 Januari 2019. Tugas lapangan Perdana untuk awal tahun babi tanah dalam astrologi Tiongkok. Setelah segala hiruk pikuk administrasi dan rapat-rapat evaluasi dan target awal tahun seperti biasanya dilaksanakan sesuai dengan perintah pimpinan tertinggi, kami brangkat kembali dengan niat tulus. Untuk ibadah! gw tak muluk-muluk dah. Pokoknya ibadah sembari melalui diskusi gw bareng istri semalam sebelum berangkat.

Dalam perjalanan kali ini, tepatnya diatas kapal kayu bermuatan sekitar 7 GT serta bau khas "anyer" lautan yang biasanya klo nga terbiasa akan mual dan mabuk, beberapa orang masyarakat mengeluhkan tidak dibangunnya infrastruktur  krusial untuk sebuah peradaban manusia, yaitu listrik. Yah,,, mereka dengan emosinya mengatakan bahwa jikalau desa ini sudah masuk dalam negara lain, mereka akan bebas dari negara Indonesia yang katanya sudah 73 tahun telah merdeka. Sontak saja membuat gw makin berfikir dan merenung serta sampai merinding dengarnya, kali ini gw nga lebay tapi faktanya gw seakan-akan hanyut dalam pembicaraan mereka. Sementara sikap nasionalisme gw yang harus tetap gw pertahankan dan tugas-tugas yang diberikan negara kepada gw sehari-harinya membuat pikirianku berkecamuk tentang indonesia. Sikap ini didukung dengan gw tak menanggapi apapun (biasanya gw suka banget kayak gini) terhadap pembicaraan dan diskusi "nahkoda"
Gw akan selalu berfikir netral dalam politis, karena memang sebagai PNS gw dituntut untuk selalu netral. Untuk IndonesiaKu. Akan akan berbuat terbaik untukmu sesuai dengan bakat, kemampuan, kapabilitas dan profesionalismeku sebagai seorang konservasionis. Itu aja.

27/08/18

Petunjuk Teknis Pengamanan Kawasan Konservasi di Wilayah Laut

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kawasan konservasi dalam konteks kegiatan teknis perlindungan hutan dan konservasi alam merujuk pada kawasan hutan yang karena keadaannya perlu dikonservasi sedemikian rupa sehingga keberadaan kawasan tersebut dapat mendukung terselenggaranya proses-proses ekologis yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, kawasan konservasi, khususnya kawasan konservasi di wilayah laut, terdiri dari Kawasan Suaka Alam (Cagar Alam dan Suaka Margasatwa), dan Kawasan Pelestarian Alam (Taman Nasional dan Taman Wisata Alam).
Permasalahan utama di dalam kawasan konservasi laut, antara lain :
  1. Penangkapan sumber daya alam di dalam kawasan dengan menggunakan bom, dan bahan kimia beracun.
  2. Penangkapan sumber daya alam di dalam kawasan dengan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan (muro ami, trawl, bubu dan alat tidak ramah lingkungan lainnya).
  3. Penangkapan sumber daya alam di dalam kawasan di saat musim dan di tempat pemijahan.
  4. Kegiatan yang mengancam kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya (penambangan pasir/terumbu karang, perambahan mangrove, perusakan lamun, pengambilan biota laut dilindungi, dan kegiatan yang merusak lainnya).
  5. Pencemaran (limbah rumah tangga, tumpahan minyak, sampah dan bentuk pencemaran lainnya).
  6. Pelanggaran zonasi/blok.
Perlindungan dan pengamanan kawasan pada dasarnya adalah upaya melindungi dan mengamankan kawasan dari gangguan manusia, baik yang berada di sekitar maupun yang jauh dari kawasan namun mempunyai akses yang tinggi terhadap kawasan tersebut, atau bentuk gangguan lainnya, kebakaran, gangguan ternak, hama dan penyakit.
Perlindungan dan pengamanan hutan, khususnya kawasan konservasi di wilayah laut berbeda dengan di kawasan konservasi yang berada di daratan, karena kawasan konservasi di wilayah laut meliputi daerah perairan sehingga pengamanan kawasan harus dilakukan dengan sarana dan prasarana khusus, sehingga tetap menjamin keselamatan petugas, selain itu modus operandi pelanggaran hukumnya pun berbeda, sehingga kegiatan perlindungan dan pengamanan di kawasan konservasi di wilayah laut perlu diarahkan pada hal-hal sebagai berikut :
  1. Perlindungan dan pengamanan fisik kawasan;
  2. Identifikasi daerah-daerah rawan gangguan;
  3. Sosialisasi batas;
  4. Pengembangan kemitraan dengan masyarakat;
  5. Pemasangan pengumuman dan tanda-tanda larangan;
  6. Penegakan hukum;
  7. Pemusnahan hama dan penyakit serta jenis pengganggu lainnya, dll .
Mengingat kegiatan perlindungan dan pengamanan di kawasan konservasi di wilayah laut mempunyai kekhususan, maka perlu dibuat suatu petunjuk teknis pengamanan tersendiri, sebagai acuan seluruh pemangku kawasan konservasi laut.

B. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusun Petunjuk (Juknis) Pengamanan Kawasan Konservasi di Wilayah Laut ini adalah memberikan acuan bagi UPT dalam melaksanakan kegiatan pengamanan kawasan konservasi laut di wilayah kerjanya sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Tujuannya adalah agar pelaksanaan pengamanan kawasan konservasi di wilayah laut dapat lebih optimal, efektif sehingga berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka mempertakankan fungsi kawasan, serta mempermudah pembinaan, monitoring dan evaluasinya.

03/05/18

Conservationist


Konservasi alam,,,

Bukanlah sosok yang selalu memberikanmu bantuan pemberdayaan

Bukanlah sosok yang selalu memberikanmu hukuman penjara bagi petani dan peladang hingga nelayan

Bukanlah sosok yang selalu memberikanmu kasih sayang bagi satwa endemik disekitarnya

Bukan pula sebagai sebuah sosok menakutkan seperti yang diketahui oleh masyarakat dipinggir-pinggir hutan

Tetapi,,,

Konservasi alam itu sangat kompleks

Ada manusia dan masyarakatNya

Ada satwa endemik dan ciptaanNya

Ada Air, tanah dan UdaraNya

Ada Hutan, perairan dan lautanNya

dan Ada Indonesia


Selamat bertahan sang konservasionis

Kehangatan keluarga, keramaian kota hingga akses informasi pun kau tinggalkan

Hidup dipedalaman rimba dan bertemu dengan manusia-manusia tradisional sekitar hutan

Serta berteman oleh satwa liar dalam kesunyianmu.

Demi sebuah niat tulus.

Memberikan kehidupan demi generasi yang akan datang untuk masa depan yang lebih baik.

Semoga bernilai ibadah.

Salam Konservasi huhahuhahuha

22/11/17

Selamat Hari Pohon Sedunia

Saya ingin berbagi sedikit cerita diskusi tak direncanakan dengan masyarakat dipinggiran hutan dan itu merupakan bagian dari pekerjaan ternyata yang benar-benar saya menikmatinya setiapkali bertemu dan melintaskan diri didalam hutan dan masyarakat desa....


Ketika suatu kali seorang bernama pak Waras bertanya dan meminta pendapatku dengan gaya yang lugu, “ Pak bagaimana caranya untuk mempertahankan hidup ? “


Dengan seenaknya waktu itu saya menjawab “ Ya nanam”.


Ternyata jawaban itu menarik buat beberapa orang terbukti hampir semua yang ada di warung itu menjawab “nanam apa”.


Terpaksa diskusi jalan soal tanam kehidupan.


Ketika Saya lempar pertanyaan “ bagaimana orang masih bisa dikatakan hidup?” sebenarnya mereka langsung menyadari bahwa orang dikatakan hidup jika masih bernafas.


Ketika ku tanya “bernafasnya pakai apa?” mereka semua juga menjawab pakai udara (oksigen)
Ketika ku tanya pula “apa yang menghasilkan oksigen?” jawabanya mereka adalah kayu (pohon), tapi ketika ku tanya “ berapa anda bayar ganti rugi pada pohon?” baru mereka mulai kaget dan merenung.


Saya mulai mengajak mereka mencari pembanding dan bertanya “ada yang punya sepeda motor?” Satu orang yang mengangkat tangannya aku tanya” apa keuntungannya?”, “Banyak banget katanya, Diantaranya kemana-mana jadi mudah dan cepat”. “apa ganti ruginya?” jawabannya adalah bensin, Servis, Sperpart, pajak dll.


Ketika Saya bertanya “ jika selama 1 hari sampean tiadak punya motor apa yang terjadi?”, semua jawaban hampir sama yaitu susah dan nggak bisa kemana-mana.
Saat kutanya “tapi mati nggak?”, Serempak banget mereka jawab nggak.
Sekarang kita bandingkan dengan pohon, ”jika dalam satu hari nggak ada yang menghasilkan oksigen atau sampean nggak bernafas apa yang terjadi?”.serentak pula mereka menjawab mati.

Sebuah perenungan buat kita semua "Tanam pohon jika masih ingin bernafas"
Salam Konservasi....!

18/07/17

Selamat bersekolah anakku




Pagi ini, Berkecimuk persemayaman di otakku. Anakku akan sekolah formal. Agak kesiangan, entah harus berapa kali kami bolak-balik dalam rumah kayak KRL jabodetabek. Entahlah, ternyata bukan Ayash aja yang heboh menghadapi hari pertamanya masuk sekolah formal. Kamipun sebagai orang tuanya jauh hari sebelum tanggal 17 Juli kemaren sudah disibukkan dengan pemilihan sekolah terbaik, Akreditasi, pola belajar untuk taman kanak-kanak yang ada di dusun ini hingga ruang sirkulasi udara untuk perkembangan anak tak luput kami diskusikan bersama menjelang tidur. Maklum saja yang namanya dusun semua serba terbatas. Walaupun pemerintah telah mencanangkan pemerataan pembangunan sedari beberapa puluh tahun lalu. Tak terkecuali pendidikan formal. Dibeberapa sekolah TK kami menanyakan beberapa pertanyaan mendasar seperti akreditasi, setiap guru nangani berapa murid, pola pembelajaran hingga fasilitas bermain untuk anak-anak. Walau setinggat taman kanak-kanak. Namun kami sebagai orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak pertama lalaki kami.


Tepat di depan sekolah, ternyata bel masuk telah berbunyi dan anak-anak sudah pada masuk ke kelas. Mereka digabung dalam satu kelas dahulu. Menurut penjelasan gurunya bahwa ini hanya berlangsung seminggu untuk mencoba melakukan adaptasi terhadap anak baru, setelah itu mereka akan dipecah ke masing-masing kelas. Bertemu dengan puluhan orang tua pengantar anak mereka bahkan ada orang tua yang masuk sesampai di dalam kelas. Lucu, haru, bergembira melihat anak pertamaku masuk sekolah Taman Kanak-kanak.

Dari bilik jendela teralis di kelas anakku, aku berpikir dan berdoa semoga Anakku menjadi anak terbaik di tahapan perkembangannya. Walaupun semuanya tidaklah diukur dengan angka-angka raport yang dikeluarkan sekolah. Dengan demikian rasanya terlalu premature ketika kita menganggap bahwa sekolah satu-satunya penghasil produk bernama manusia.

Aku mengerti bahwa orang tua manapun di dunia ini tidak akan mau anaknya menjadi penjahat. Dalam buku karya Paulo Freire berjudul Menggugat Pendidikan, tertulis cerita tentang kaisar Nero. Filusuf dan juga pakar politik di Romawi kuno bercerita tentang pengalamannya. Ia mempunyai murid terkenal bernama Nero Claudius Caesar Drusus Germanicus atau dipanggil Nero sang kaisar pembunuhnya adalah seorang pemain teater, penyayim penyair, musisi yang dibenci oleh siapapun. Nero pernah meracuni Seneca, tetapi sang guru sempat pulih kembali. Nero pernah memaksanya bunuh diri. Apakah Seneca mengajarnya untuk menghukum mati ibu, saudara-saudara, isteri dan sekian banyak rakyat jelata? Tentu tidak. Meski Seneca ikut merasa berdosa lantaran muridnya lulus dalam keadaan jauh dari waras.

Lantas apa yang membuat sekolah menghasilkan seorang penjahat? Freire dkk menganggap bahwa jawaban yang paling aman dan paling dianggap mendekati kenyataan yaitu Kehidupana dalah akademi mahabesar, kehidupan adalah guru, mau jadi apakah lulusannya, tak ada yang bisa memastikan. Atau dengan kata lain Freire dkk beranggapan bahwa kehidupanlah yang bisa memastikan apakah seseorang menjadi baik atau penjahat. 
Selamat bersekolah nak. Yuk kita santai dan menikmatinya. Jangan pernah takut pada siapapun tetapi tetap menghormati. Belajarlah menjadi manusia untuk menuju kesempurnaanNya.  

02/02/17

Hanya ada Aku, Hutan dan Tuhan

Pagi itu, jarum jam menunjukkan angka 4 pagi. Matahari masih berselimut dalam kedinginan angin laut dan suara gemuruh ombak dilaut yang seakan berkejaran agar tercepat sampai di pantai. Kapal harus berangkat saat ini, ini merupakan musim pancaroba dimana alam tak ingin bersahabat dengan para pencari kehidupan di laut. Biasanya ombak dan gelombang di ketiak Pulau Sulawesi akan berhenti ketika imlek menurut pengalaman umumnya masyarakat. Imlek dan ombak pikirku filosofinya adalah perayaan yang diperingati oleh saudara-saudara kita dari tiongkhoa ini setahu saya legendanya adalah ketika seorang raksasa mengamuk dan mereka memberikannya makanan agar raksasa tersebut tidak marah  dan ngamuk lagi. Sepertinya halnya alam, awal tahun seperti kali ini mungkin dimaknai sebagai hari istirahatnya alam agar kembali fit lagi untuk dieksploitasi manusia.
Sepagi itu kapal penumpang umum yang ku tumpangi bergerak menuju sebuah pulau dengan tujuan pengambilan data kerusakan kawasan taman nasional. Seorang diri masuk ke kawasan yang notabene harus dilengkapi dengan fasilitas penunjang berupa alat keselamatan dan tetekbengeknya agar kegiatan kali ini berjalan lancar.
Sesampai di kawasan, menyusuri lorong hutan yang sempit karena kerapatan liana dan duri-duri rotan yang menjalar dikiri-kanan seakan memperingati penjemputan kedatanganku. Jika kalau di pejabat atau orang terkenal akan berkunjung disuatu wilayah, riuh gemuruh penyambutan serta kibaran bendera dan disontaki teriakan histeris pendukung akupun tak ingin kalah dengan mereka itu. Riuh gemuruh teriakan berupa angin darat yang berhembus  serta duri-duri dan liana hutan sebagai kibaran bendera untuk kedatanganku kali ini.
Bukannya karena tidak ada tim, tapi kami harus dipencar agar target dan data yang diinginkan dapat tercapai. Kami harus berpencar. Instruksi kepala SPTN Wilayah tegasnya.


Wifi perdana Balai

07/05/16

Putri Ke Dua. Andi Daulika

Telah Lahir Anak ke dua Putri dengan Berat 3,1 Gr dan Tinggi 48 Cm Tanggal 07 Mei 2016 JAm 07.25 Pagi di Rumah Sakit Bersalin Care She Palu.

04/04/16

Permainan Badut Kota


Atas meja makan, 23:58
Sembari menunggu masaknya air untuk merebus mi instan kesukaanku. Malam larut gini emang salah satu menu spesial itu adalah mi goreng instan. Selalu, setiap kali rasa lapar melandaku.
Berbagai pengalaman dalam bertugas dan berkeluarga telah aku alami dalam beberapa dekade minggu terakhir. Dimulai dari kegiatan perairan yang mengisahkan kebahagiaan dengan parameter lunsum yang didapatkan jauh lebih tinggi dari harapan. 5 hari di perairan sembari menikmati berbagai pengalaman lapangan aku alami. Mulai dari peristiwa naik “bue-bue” (baca ; ayunan bayi) bagi suku tradisional hingga penelusuran pengolahan kayu yang dilakukan oleh oknum dalam jumlah yang besar. Oknum tersebut sampai dengan tulisan ini diturunkan, tak diketahui dimana rimbanya. Keparat emang,,, merusak hutan dengan mengambil kayu dalam jumlah yang besar tanpa memperdulikan lainnya.
Kegiatan perairan kali ini melibatkan sekcam yang secara terang-terangan didatangi formal ke kantor kecamatan. Ini adalah kali pertama kami melakukannya. Berbeda dengan TN lainnya. Kali itu tongak sejarah pertama TN berkolaborasi dengan pemda di mulai. Yang mana sebelumnya sangat bertentangan dengan oknum bupati yang bernama damshit. *jeda sejenank, mie gw udah mateng*

19/03/16

Permintaan (tulisan) Aneh

Ada pertanyaan aneh dari seorang Guru berjulukan Doktor kepada saya malam ini melalui sebuah email. Pertanyaannya sederhana. Coba buatkan saya tulisan tentang Agama dan Etnis orang lain dalam pandangan sederhana yang saya alami. Ini kah aneh? kenapa aneh karena pikir saya saat itu, saya pasti akan menuliskan keburukan dan kejelekan agama serta suku orang lain apalagi ini merupakan prinsip hidup manusia dalam berinterkasi sosial sesamanya. Pasti pembaca pernah mengenal istilah "SARA". Sara yang dimaksud bukanlah seseorang dengan body aduhai, seksi, putih dan menghiasi film-film biru yang tersimpan "hidden" dalam folder hardisk. Sara yang dimaksud adalah Suku Agama Ras dan Antar golongan. Pemicu adanya konflik.

Tentang Agama orang lain.
Saya lahir dalam keluarga ber-KTP Islam maka saya pun hingga kini masih ber-KTP Islam. Agama bagi saya adalah ajaran yang amat terhormat. Begitupun lainnya, seseorang yang berusaha memegang teguh agama baik Islam maupun bukan Islam, meskipun saya merasa tidak sempurna dalam menjalankannya tapi merasakan sesuatu yang aneh, dan menurut saya sesuatu itu sepertinya sudah lama ingin saya cermati.
Saya menduga, meskipun dugaan saya ini bisa jadi salah, saya melihat dan merenungi bagian demi bagian komentar dari teman-teman saya sepertinya terlalu memojokkan agama Islam. Agama Islam yang saya junjung menjadi pedoman hidup dan saya menganggapnya sebagai ajaran sempurna.
Bagi saya dan penganut Islam lainnya mudah-mudahan sepakat dalam hal ini. Tapi saya tidak mengaitkan kepada penganut agama lain karena prinsip kita "berbeda".

07/03/16

Birokrasi


Konsep birokrasi yang lahir pada abad ke 19 telah membawa angin segar bagi pemikiran baru organisasi yang efisien. Pemikiran ini dikemukakan oleh Max Weber dengan menyajikan suatu bentuk birokrasi yang ideal. Bentuk birokrasi yang ideal dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengelola organisasi modern dan berskala luas. Tetapi konsep birokrasi yang lahir pada abad ke 19 ini baru melahirkan suatu masalah dan tema pemikiran antipati dari masyarakat. Orang mengeluh karena merasa seluruh kehidupannya diresapi oleh birokrasi, diatur oleh alat negara sehingga tidak ada lagi ruang gerak dalam kehidupan mereka. Orang sangat tergantung kepada birokrasi dan tidak dapat meyelesaikan masalahnya kalau tidak dibantu oleh birokrasi. Birokrasi merupakan suatu kenyataan bahwa masyarakat akan diarahkan dan diawasi oleh kekuasaan sentral dengan berbagai cara seperti Undang-Undang yang membatasi ruang gerak seseorang. Undang-Undang juga menimbulkan kewajiban yang tidak dapat dihindari oleh masyarakat. Disamping itu, birokrasi mendidik orang bekerja dan berpikir secara terkotak-kotak sehingga dapat mengakibatkan hilangnya kreativitas dan spontanitas seseorang. Undang-undang juga menimbulkan kewajiban yang tidak dapat dihindari oleh masyarakat. Setiap orang yang bekerja dalam birokrasi akan tergantung pada suatu macam pekerjaan saja (spesialisasi) dan lama kelamaan dapat menghilangkan perasaan solidaritas diantara mereka sehingga akhinya menimbulkan perasaan individualitik. Perasaan intim yang selama ini dianut dalam keluarga akan sirna oleh orang yang telah mementingkan dirinya sendiri. Perasaan inilah yang menghantui masyarakat yang hidupnya semakin lama semakin terikat pada birokrasi. Tetapi benarkan birokrasi demikian???

09/10/15

KLHK vs KKP

Diterbitkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil pasal 78 A dimana 7 Taman Nasional Laut di Indonesia akan dialihkan pengelolaannya dari Kementerian Kehutanan (KLHK) ke Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) di DKI Jakarta, Taman Nasional Karimun Jawa (TNKj) di Jateng, TN Bunaken (TN Bunaken) di Sulut, TN Wakatobi (TNW)di Sultra, TN Taka Bonerate (TNTB) )di Sulsel, TN Kep. Togean (TNKT) di Sulteng dan TN Teluk Cenderawasih (TNTC) di Papua, kemaren sempat membuat panik beberapa bahkan bisa dikatakan seluruh pegawai Taman Nasional Laut di Indonesia. 
Saya meyakini disemua pegawai tersebut lagi pada galau untuk kemana arah mereka selanjutnya. Apakah tetap sebagai rimbawan atau ntar bertugas di laut.
Semoga saja Tuan yang diatas sana memperjuangkan nasib kami masing-masing. 467 orang PNS di 7 Taman Nasional (laut) Indonesia

06/10/15

Letupan Rindu Penuh Gelora

Sekali lagi mereka berbuat jahat kepadaku.
“Biarkan saja”, begitu kata hatiku.
Tapi pikiranku bergejolak.   “Tidak bisa dibiarkan!”  Pikiranku memberontak, meronta tidak terima.
“Tidak, biarkan saja, biarkan Tuhan yang membalas mereka, bukan kamu.  Jika kamu membalas, kamu sama jahatnya dengan mereka” Hatiku berusaha menenangkan.
“Tapi kalau terus menerus dibiarkan, kamu akan gila!” pikiranku berteriak, memanas.
“Tidak akan, yang penting kamu tidak usah pikirkan perbuatan mereka.  Berdoa saja semoga mereka tersadar”  hatiku kembali bersuara dengan sabarnya.
“Kamu bodoh, kamu akan tertindas oleh mereka.  Mereka akan semakin menjadi-jadi terhadap kamu.  Lawan mereka, maka mereka tidak akan berani lagi macam-macam”  pikiranku kembali berteriak, tak sabar.
“Sabar, dengan kesabaran masalah akan terselesaikan, dunia akan damai.  Ingat, hidup cuma sekali kata teman saya M. Ikbal M., ada saatnya main-main ada saatnya jadi diri sendiri. Bosan cuy jadi orang lain lanjut sahabat saya itu yang entah dimana rimbanya kini.
“Bodoh, justru karena hidup cuma sekali, jangan biarkan orang menindasmu.  Jadilah manusia yang tangguh, BODOH!” pikiranku semakin tidak sabar, penuh emosi.

18/06/15

Marhaban Ya Ramadhan

Malam ini tak terasa kembali ramadhan berjumpa dengan kita sekalian. Betapa hati ini rindu luar biasa pada kampung halamanku.Tak terasa pula ia akan berlalu dengan sendirinya. Pasti akan menyesal pada akhirnya.
Ramadhan kali ini adalah ramadhan ke 4 tanpa almarhum papa. Teringat terakhir via telepon beliau selalu mengingatkanku untuk sahur atau menggunakan fasilitas TalkManianya Telkomsel untuk selalu menelponku ketika sahur menjelang. Sekedar membangunkanku dari tidur.
Ramadhan kali ini pula merupakan ramadhan ke dua bagiku dan istri berkumpul bersama ditemani si kecil yang makin pintar. Anak Pertamaku.

19/05/15

Kolborasi Taman Nasional di Indonesia


Foto Ketika ke TN Berbak 2014
TN. Berbak
Jauh sebelum masa kolonial, rakyat Indonesia telah mengenal konsep perlindungan bagi daerah-daerah hutan sebagai bagian dari budaya spiritual yang berlandaskan pada kepercayaan animisme. Istilah pohon keramat, hutan angker, dan hutan keramat merupakan peninggalan budaya masa lalu yang memiliki implikasi pada perlindungan hutan
dan pohon tertentu. Berbagai hubungan antara manusia dengan alam atau komponen-komponen alam yang berkembang di masyarakat pada saat itu dilandaskan pada spiritualisme dan keyakinan bahwa berbagai komponen ekosistem merupakan bagian dari alam di mana tangan Tuhan bekerja untuk memberikan kerberkahan dan hukuman bagi manusia. Keyakinan tersebut, dalam berbagai hal juga mengatur pola hubungan manusia dengan alam dan cenderung menempatkan alam di atas manusia. Pada masa berkembangnya kerajaan Hindu, hubungan manusia dengan alam bergeser—walaupun alam masih diakui sebagai sumber kekuatan spiritiual—manusia harus mampu menaklukan. Bagi mereka yang berhasil menundukkan alam dan spirit yang ada didalamnya akan dianggap memiliki derajat yang lebih tinggi dan berhak untuk menguasainya. Setiap orang diharapkan untuk membudidayakan alam untuk mendapatkan nilai dan manfaat yang lebih tinggi. Pada masa itu, penguasaan khusus atas sumberdaya alam dimiliki oleh raja yang dipercaya sebagai titisan Dewa. Pada masa kolonial, gerakan perlindungan hutan yang didasarkan atas fakta ilmiah pada saat itu mencuat melalui ide perlindungan atas bencana alam seperti banjir dan longsor. Perlindungan di hutan-hutan yang dikuasai masyarakat asli pada waktu itu juga diakomodasikan oleh pemerintah kolonial dan melahirkan berbagai konsep mengenai hutan larangan atau hutan marga di beberapa wilayah di Indonesia. Pada awal Abad 19, gerakan pelestarian alam secara ilmiah berkembang dengan mengedepankan. pentingnya ekosistem hutan tropis sebagai sumber pengetahuan baru dan perlunya suaka untuk kepentingan generasi mendatang. Bersamaan dengan itu, tumbuh gerakan romantisme para pencinta alam yang mengedepankan pentingnya perlindungan alam untuk kepentingan rekreasi, perbaikan
moral, dan sumber inspirasi. Para ilmuwan

05/05/15

Kredit Renovasi Kepemilikan (Rumah) Blog

Judul diatas sudah tertuju pada dua kata yang tidak asing lagi di telinga pegawai negeri. Yap yaitu kata kredit dan blog. Sayapun memberi judul tersebut diatas dikarenakan profesi saya yang sehari-hari sebagai fungsional lapangan dengan kecukupan. Kali ini saya tidak ingin membahas tentang profesi yang saya jalani tetapi lebih mengarah ke halaman blogku yang sudah lama tak terurus bahkan dikunjungi. Ibarat sebuah rumah. blog merupakan tempat bernaung di dunia maya. Tempat mengistirahatkan otak dan pikiran serta menyalurkan segala yang ada.

Malam ini rumah ini direnovasi total, dari tampilan awal hingga halaman belakangnya. Memerlukan waktu yang tidak sedikit sera biaya internet di pedalaman yang memang ditengah kesibukan malamku yang harus mengerjakan beberapa pekerjaan penting dari auditor. Karena kesibukan dan aktifitas yang menyita. Padahal ditengah-tengah kesibukan tersebut kadang muncul ide, gagasan dan pikiran yang mungkin jika dituangkan ke blog bisa bermanfaat bagi orang lain.

Ibarat menempati rumah baru, tingkat kebetahan didalam rumah tentu diatas puncak tertinggi, bahkan untuk membersihkan atau sekedar

17/01/15

Menulis

Saya mulai tertarik dengan dunia kepenulisan sejak mengikuti workshop kepenulisan  yang di adakan oleh komunitas Café  De Kosta. Kemudian saya banyak mengikuti milis-milis kepenulisan, di antaranya milis Penulis Bestseller. Apa saja  yang saya posting di sana? Selain puisi dan cerpen, saya juga mengirim opini atau artikel-artikel, bahkan sekedar tanggapan dengan topik yang menarik untuk dibahas. Dari mana saya mendapatkan bahan-bahan itu? Apakah dari membaca buku, majalah, koran, dan situs internet?
Membaca merupakan semacam bekal untuk mengisi pikiran kita. Membaca sangat membantu saya. Akan tetapi jika saya berusaha memasukkan gagasan-gagasan dari buku, opini di majalah, koran ataupun dari situs internet ke dalam pikiran saya, kemudian meneruskan kepada orang lain, pasti akan ada yang kurang bebas dalam tulisan saya. Rekan-rekan yang membaca tulisan saya mungkin tidak begitu tahu ketidakberesannya, tapi bagaimanapun juga mereka tidak mungkin akan tertarik untuk membacanya.
Di sini ada sesuatu yang telah saya alami ketika pertama kalinya saya belajar menanggapi suatu artikel di situs bergengsi Pembelajar.com yang ditulis oleh seorang penulis terkenal Jennie S. Bev saya membaca dan mencernanya. Ketika saya menuliskannya dengan harapan dibaca orang, saya tidak menceritakannya kembali, tetapi yang saya tulis adalah apa yang saya cerna dari artikel tersebut, dan apa yang ingin dan coba saya katakan.

03/05/14

Cara install ArcGis 10 Service Park 3

Cara install ArcGis 10 Service Park 3 adalah sebagai berikut :
A.    Install dotnet 3.5 SP1
Persyaratan untuk install Arcgis 10 adalah harus terinstal dotnet 3.5 SP1.  Program ini tersedia pada pada bawaan program Arcgis 10, yaitu pada folder ArcGis10_crack_SP3>ArcGis10.Desktop>DotNet3.5>dotnetfx35sp1.
Setelah dilakukan penginstalan program ini lakukan restart.
B.     Install ArcGis Desktop
Non aktifkan program anti virus yang mengganggu instalasi Arcgis 10 seperti Avast Anti Virus. Setelah itu lakukan langkah-langkah beriktu :
1)      Klik ganda file setup yang berada pada folder : ArcGis10_crack_SP3>ArcGis10.Desktop> Desktop>Setup (windows Installer).
2)      Klik Next,
3)      Pilih I accept the license agreement, kemudian klik Next.
4)      Tandai Complete, kemudian Klik Next
5)      Biarkan folder tempat instalasi; klik Next.
6)      Biarkan folder tempat instalasi program Python, kemudian klik Next.
7)      Klik next lagi
8)      Arcgis 10 sedang diinstal
9)      Setelah selesai install ArcGis Desktop klik Finish
10)  Klik Cancel ketika muncul kotak ArcGis Administrator Wizard


C.      Install ArcGis10 SP 1 dan ArcGis10 SP2
Tahap selanjutnya menginstal ArcGis SP1 yang berada pada Folder : ArcGis10_crack_sp3> service park>ArcGISDesktop10sp1.  Klik ganda file ArcGISDesktop10sp1.
Klik Next
Setelah selesai install klik Finish
Tahap selanjutnya install ArcGISDesktop10sp2 yang berada pada folder : ArcGis10_crack_sp3> service park>ArcGISDesktop10sp2.  Caranya sama dengan menginstal ArcGisDesktop10sp1.

02/05/14

Selamat 10 Bulan Nak




Alhamdulillah anak tertuaku hari dan jam ini berusia 10 Bulan, wow, ga kerasa ya waktu berlalu segitu cepatnya.. Rasanya baru kemarin aku melafalkan adzan di telingganya. Aku meliriknya dari balik kaca rumah sakit ibu dan anak Trimitra Bogor hingga di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta. Karena suatu virus tertentu. Tapi itulah dokter, mereka terlarut dengan teori-teori yang didapatkannya di bangku perkuliahan dahulu, dan ayah ayah dan ibumu sebagai orang tua hanya dapat memberikan kata "iya" terhadap analisis dokter dari kacamatanya. Sudahlah, kejadian itu lupakan saja. Ambil hikmahnya aja semoga kami sebagai orang tua harus lebih tegar dan bijak serta selalu mendekatkan diri kepadaNya.

Perjuangan-perjuangan kemarin kami anggap sebagai gladi agar mendidik anak tertuaku lebih terbaik.

Hari ini tepat 10 bulan kelahiranmu di dunia. Ayah harus menjadi orang terbaik buatmu nak. Terbaik bukan berarti memanjakanmu karena ingat nak, kamu adalah anak pertama ayah, ayah ingin mendidikmu sebagaimana ayah di didik oleh almarhum puang mu. Beliau telah mendidik dan mengajarkan kehidupan terbaiknya terhadap ayahmu ini.

23/06/13

Calon Ayah

Sudah seminggu saya harus mengabdikan diri untuk istri dan calon anak saya tercinta. Setalah berpetualang bekerja di luar daerah. Yaapp,,, Aku harus meninggalkan antrian "SPT" di negeri antah brantah, nilai rejeki dikaruniainya anak tak ternilai oleh DIPA instansi manapun. Saatnya minggu-minggu ini saya harus menjadi bak tentara perang yang siap kapan saja jika ada perintah secepatnya ataukah saya harus menjadi tukang pos ekspres yang mengantarkan ke rumah sakit kapan saja dan dimana saja secepatnya ataukah saya harus jadi satpam untuk berjaga-jaga jika kemungkinan terburuk terjadi.
Seperti gaungan pemerintah kita yang baru saja menaikkan harga bahan bakar minyak dengan alasan utama karena subsidi yang tidak tepat sasaran dan anjloknya nilai inflasi dunia, program SIAGA (siap, antar, jaga) tapi saya kan bukan pramuka yang setau saya tingkatan siaga itu untuk anak SMP, saya sudah lumayan tua ditandai dengan parameter tinggal beberapa minggu lagi akan ada yang memanggil saya dengan sebutan ayah :(

Saya teringat akan seorang yang bernama Richard Nixon merupakan wakil presiden Amerika Serikat dan hingga menjabat sebagai Presiden AS. Jelas nasibnya tak semulus Jusuf Kalla. Konon dalam sambutannya menyebutkan "ayah adalah orang yang hebat" Disela-sela redupnya cahaya lampu kamar rumah mertua dan suara bising kenderaan yang melintas jalan utama Bogor-Jakarta serta bercampur suara gemuruh pabrik, saya kemudian merenungkan bahwa benar kata beliau serta memantau posisi tidur istri saya karena menurut dokter posisi terbaik saat ibu hamil tidur adalah miring ke kanan. Agak subyektif mungkin tapi luar biasa proses untuk menjadi seorang ayah itu. Dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab besar untuk melakukannya. Masalahnya tidak ada ilmu di sekolah atau universitas manapun untuk menjadi ayah.

24/05/13

Selamat ultah Istriku

Selamat ulang tahun istriku sayang. Semoga dan semoga yang terbaik buatmu selamanya. Menjadi bakal ibu buat anak-anak kita dan menjadi istri terbaik untuk gw selamanya. Amin

Hari ini ulang tahun istriku, entah yang ke berapa? Karena saya bukanlah seorang pengingat sejati layaknya orang-orang romantis diluar sana. Yang gw tau, harus memberikan yang terbaik buat kalian termaksud calon anak gue yang tinggal hitungan minggu lahir ke dunia. Semoga sehat nak! Jangan susahin emakmu saat prosesinya besok. Semoga, Amin…

Seperti biasanya, beberapa bulan kemaren terulang lagi. Kangen karena jauh-jauhan

04/03/13

Diving dengan stempel "aset negara"


Diving

Saya akan menceritakan sedikit pengalaman menyelam yang saya dapatkan walau cuma bermodalkan perlengkapan diving dan snorkeling dengan stempel “asset negara” tapi sungguh sangat menyasikkan dan merupakan pengalaman alam terbuka yang saya dapatkan. 

Menikmati pemandangan bawah laut, memiliki kenikmatan dan keasyikan tersendiri, beraneka ragam kehidupan bersileweran dalam perairan tersebut, mulai dari terumbukarangnya, ikan-ikan yang berwarna warni didasar laut hingga melihat kehidupan lain yang bisa dikatakan sebagai alam lain bagi kita manusia. Sungguh begitu memikat untuk ditatap dan disingkap kehidupan bawah laut tersebut yang sampai sekarang ini baru sebagian kecil saja yang baru terungkap. Mulai dari beragam jenis ikan yang indah-indah, berbagai macam biota dan tumbuhan laut yang bewarna-warni seakan menari-nari menunggu kedatangan kita, ratusan ragam bentuk terumbu karang hingga planton dan biota lainnya, sungguh suatu pemandangan yang sangat ruarr biasa sekali.


Untuk dapat menikmati semua keindahan dan kenikmatan didasar laut tersebut, tidaklah terlalu sukar dan memerlukan waktu yaang lama. Salah satu caranya adalah dengan belajar menyelam atau scuba diving, dengan belajar menyelam, seorang diver akan mendapatkan semua teori bagaimana cara menyelam dengan benar, pengenalan da pengetahuan tentang peralatan standar penyelaman dan cara-cara penyelamatan diri, hanya saja biaya yang harus dikeluarkan untuk belajar scuba relatif agak mahal.


Snorkeling

Berbeda dengan scuba dving yang menuntut begitu banyak peralatan dan relatif mahal serta harus memiliki ketrampilan khusus, untuk dapat melakukan snorkeling cukup sederhana saja, yang paling penting adalah bisa teknik dasar berenang, peralatan dan perlengkapannya juga tidak terlalu banyak yakni : (1). Masker untuk melindungi mata dan hidung dari kemasukan air, (2). Snorkel alat bantu untuk bernafas melalui mulut dan (3). Fin atau kaki katak untuk menambah kecepatan dan gerakan kaki dalam meluncur di air. Untuk melakukan snorkeling pun tidak dituntut harus mempunyai sertifikat selam, asal saja saat bersnolkeling tetap harus didampingi oleh pasangan kita, artinya walaupun hanya dipermukaan tetap tidak boleh sendirian. 


11/02/13

Ini semua ulah PEMDA!

Malam ini "menantang" saya untuk menulis lagi. Setidaknya hal ini karena sudah terlalu banyak cerita-cerita  yang tak ku coretkan di diary elektronik ini. Aktivitas berkeluarga yang membuatku "tidur" dari dunia tulis menulis dan tupokasi saya ke lapangan untuk istirahat total selama 7 bulan lebih. Sesuai intruksi yang ada agar kami tak ke lapangan agar tidak terjadinya gesekan dengan pemerintah daerah disini :(

Ini alasan penting kenapa saya tak pernah melahirkan sebuah cerita dari lapangan. Gimana mau bercertita tentang lapangan, saya saja tak pernah lagi menemui masyarakat dan hutan-hutan yang berada di wilayah resort yang kebetulan saya pimpin untuk belajar dari mereka semua?

Sejak bulan Juni 2012 saya tak pernah lagi menginjakan kaki di wilayah resort saya. Tak pernah lagi menemui spesies-spesies endemik di pulau itu atau sekedar ngopi bareng masyarakat disekitar kawasan resort. Seakan hampa dan tak mendapatkan lagi pengalaman-pengalaman baru di lapangan atau tradisi masyarakat setempat tentang teknik bertahan hidup tradisional. Ini semua ulah PEMDA! Pikirku dengan otak yang subjektif barangkali.

02/12/12

Sebagai "KATANYA" Rimbawan

Seorang rimbawan di kaki gunung Ciremai,
Rimbawan merupakan sebutan bagi seseorang yang memiliki profesi bidang kehutanan yang menguasai dan memahami ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan dalam profesi kehutanan (Suhendang, 2002). Dengan kata lain, rimbawan adalah seseorang yang mempunyai pendidikan kehutanan. Jelas, dalam pengertian ini rimbawan ditempatkan sebagai sebuah profesi. 

Profesi yang jika dicarikan penyetaraannya, adalah analogi yang sempurna bila disejajarkan dengan profesi dokter atau akuntan. Sebagai bentuk konsekuensi dari sebuah profesi, maka profesi menuntut adanya tanggung jawab. 

Akan muncul pertanyaan. Hal apa yang telah secara konkrit kita lakukan terhadap profesi ini? Apa wujud jati diri profesi rimbawan yang kita emban? Konsep profesionalisme memiliki karakteristik yang ditampakkan oleh kemampuan individu dalam hal skill, kompetensi, dan etika moral. 

Wujud pelaksanaan sebuah profesionalisme, bukan terbatas pada sertifikasi atas profesi rimbawan, melainkan bentuk tumbuh kembang individu secara menyeluruh, meliputi ketiga karateristik tersebut. 

29/11/12

Oh... Otakku, Diamlah!

Sembari tadi sekitar setelah nonton bola piala AFF antara Indonesia dan Singapura yang di menangkan oleh Indonesia, mata dan kepalaku terasa berat. Selesainya pertandingan lumayan menegangkan tersebut, aku memcoba untuk tiduran dikasur "springbad" empuk hasil jerih payah istriku beberapa bulan lalu, diselimuti udara dingin kota ini yang sangat layak untuk melakukan aktivitas apa yang disebut dengan tidur. Tapi entah kenapa dikepalaku berdiskusi seakan tak mau henti dari soal menyangkut hutan, DUPAK, pribadi hingga hal-hal yang tidak perlu diperdebatkan. Otakku kini mungkin telah menjadi aneh.

Berpindah dari kamar ke depan TV tetap aja pikiranku tak mau melayang sedianya orang tertidur. Tergoda oleh alam pikiranku untuk menuangkannya kedalam tulisan menghantuiku kembali membuka laptop dan berselancar ke dunia maya yang belakangan ini tidak membuahkan hasil selain "apologi" bersilaturahmi di media sosial.

Semalam kemarin aku berhasil menutupkan mata sekitaran jam 4 subuh dan terbangun oleh deringan HP dari mama sekitaran jam 7 pagi yg mengabarkan dengan cinta tak pernah padam walaupun aku telah berkeluarga tentang kiriman obat yang dikirim beliau agar aku sehat.

Nada dering HPku seakan tak mau diajak kompromi, Mulai dari

24/11/12

Kebakaran Hutan

Hutan tidak pernah lepas dari berbagai gangguan, baik yang berasal dari manusia maupun dari alam itu sendiri, salah satu bentuk gangguan yang muncul adalah kebakaran hutan. Kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran hutan sangat besar dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini dapat terjadi karena sifat dari kebakaran yang cepat daya rusaknya dan sukar dipadamkan sehingga dalam waktu yang singkat kerusakan dapat mencakup areal yang luas. Sekitar lebih dari 30.000 Ha hutan terbakar setiap tahunnya (PHPA, 1994), kerugian yang terjadi karena kebakaran hutan tidak hanya terbatas dalam bentuk nilai rupiah karena hilangnya atau rusaknya kayu yang merupakan komoditi yang sangat berharga, akan tetapi yang juga sangat penting adalah rusaknya ekosistem yang ada. Selain oleh alam penyebab timbulnya kebakaran hutan pada umumnya berhubungan dengan kegiatan manusia baik disengaja maupun tidak disengaja. Diperkirakan sekitar 90% kebakaran hutan terjadi akibat perbuatan manusia dan 105 oleh alam (Suratmo, 1985).

Selain dari kebakaran hutan secara langsung, kerusakan hutan atau tingkat penurunan dari kualitas lingkungan disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kegiatan pembukaan lahan dan hutan dengan cara pembakaran. Sejak zaman dahulu, kegiatan pembukaan lahan hutan untuk pertanian tradisional ataupun ladang berpindah dengan cara membakar sudah sering dilakukan. Dampak dari pembakaran ataupun kebakaran seperti ini umumnya rendah (tidak merugikan) sehingga

20/09/12

Bedah Novel State of Fear-nya Michael Crichton

Apakah sebuah buku yang menyatakan dirinya sebagai karya nonfiksi layak disandingkan, dan ditimbang dengan sama seriusnya dengan karya akademik (yang serius namun popular)? Menyandingkan novel State of Fear karya Michael Crichton dan The Weather Makers buah pemikiran Tim Flannery jelas punya persoalan yang demikian. 

Crichton: Tidak Ada Pemanasan Global! 
Crichton bagaimanapun adalah seorang penulis cerita fiksi, walaupun dalam setiap novel maupun naskah filmnya ia selalu menggunakan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir sebagai dasar cerita. Andromeda Strain meminjam berbagai fakta astronomi, Prey menggunakan berbagai perkembangan teknologi nano, Time Machine dan Sphere memanfaatkan teori relativitas khususnya mengenai perjalanan antarmasa. Namun, sepertinya dalam novelnya yang terakhir ini, ia tidak saja memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk menarik perhatian pembaca. Lebih jauh, ia juga sengaja